Minggu, 03 Agustus 2014

Sistem atau metode kas kecil



Sistem Pembukuan Kas Kecil

Untuk pembukuan kas kecil, digunakan sistem imprest dan sistem fluktuasi.

1.   Sistem Imprest
Yang disebut juga sistem dana tetap. Disebut sistem dana tetap karena setiap permulaan bulan atau minggu selalu dimulai dengan jumlah dana yang sama (tetap) sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen sehingga tidak setiap pengeluaran dicatat dalam kas kecil. Misalnya, pimpinan PT. Sejahtera telah menetapkan kebijakan membentuk dana kas kecil untuk keperluan pengeluaran-pengeluaran rutin. Dana kas kecil telah ditetapkan sebesar Rp 300.000,00. Pada akhir bulan, dana tersebut telah digunakan sebesar Rp 275.000,00, sehingga sisa atau saldo pada akhir bulan adalah Rp 25.000,00. Pada permulaan bulan berikutnya dana yang diterima adalah Rp 275.000,00. Dengan demikian, pada awal bulan jumlah dana yang ada adalah tetap sebesar Rp 300.000,00.

Sistem imprest adalah metode untuk memegang kas kecil dengan menggunakan jumlah dana dan waktu tertentu.

a.      Ketentuan prosedur sistem imprest
Ketentuan pokok dalam sistem imprest ini antara lain:
1)      Pemegang kas kecil, diberi uang secukupnya guna menutup pengeluaran selama satu minggu/satu bulan.
2)      Jumlah uang yang telah dikeluarkan pada akhir jangka waktu yang telah ditentukan dikembalikan lagi ke kas, sehingga jumlah uang kas kecil menjadi sama dengan jumlah awal.

b.      Keuntungan penggunaan sistem imprest
Apabila sekretaris mengelola kas kecil, berarti menghemat waktu kasir utama dan dapat mempercepat proses pengambilan. Imprest sistem ini paling lazim digunakan dalam melaksanakan pengeluaran uang kas.

c.       Pengoperasian kas kecil
Pengoperasian kas kecil yang disebut imprest sistem, meliputi:
1)      Pembentukan kas kecil.
Hal penting dalam pembentukan kas kecil adalah:
a)      Penunjukan petugas pegawai pemegang kas kecil;
b)      Perusahaan harus menetapkan jumlah dana kas kecil;
c)      Biasanya jumlah dana ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dana untuk 2 atau 4 minggu;
d)     Jika jumlah dana telah ditetapkan, maka kasir perusahaan menarik cek untuk diserahkan kepada pemegang kas kecil.

2)      Melakukan pembayaran melalui kas kecil.
Hal penting dalam pembayaran melalui kas kecil, antara lain:
a)      Pemegang kas kecil mempunyai wewenang untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil, sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen.
b)      Biasanya manajemen membuat ketentuan tentang jumlah batasan maksimum pengeluaran untuk tiap transaksi yang diizinkan dan larangan-larangan tertentu.
c)      Setiap pembayaran yang dilakukan melalui kas kecil harus didokumentasikan dengan menggunakan bukti pengeluaran kas kecil.
d)     Bukti pengeluaran kas harus ditandatangani oleh pemegang kas kecil maupun oleh orang yang melakukan pengeluaran.
e)      Bila tersedia bukti pendukung lain, seperti kuitansi penerimaan/pembayaran atau faktur, maka bukti-bukti pendukung tersebut harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas kecil.
f)       Jumlah rupiah dari seluruh bukti pengeluaran dan jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang ditetapkan perusahaan.

3)      Pengisian kembali kas kecil.
Apabila uang yang terdapat dalam dana kas kecil menipis, maka dana harus diisi kembali dengan cara:
a)      Pemegang kas kecil mengajukan permintaan.
b)      Pemegang kas kecil menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pendukung pengeluaran kas kecil.
c)      Permintaan tersebut diajukan kepada bendahara perusahaan yang akan meneliti keabsahan kas kecil yang telah dilakukan.
d)     Apabila segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan, maka bendahara memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan pengisian kembali dan menarik cek sebesar jumlah kas kecil yang telah digunakan, sehingga jumlah uang dalam dana kas kecil akan kembali seperti sejumlah semula.

2.      Sistem Fluktuasi
Dalam metode ini, besarnya dana kas kecil berubah-ubah sesuai dengan transaksi yang menyangkut kas kecil. Setiap terjadi perubahan jumlah uang dalam kas kecil, selalu diadakan pencatatan. Perbedaan antara cara pencatatan dana kas kecil dengan sistem dana tetap dan cara pencatatan dana kas kecil dengan sistem dana tidak tetap dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

No.
Transaksi
Pencatatan dalam Jurnal
Sistem Dana Tetap
Sistem Dana Tidak Tetap
1.
Pembentukan dana kas kecil.
Kas kecil     Rp xxxx
  Kas           Rp xxxx
Kas kecil      Rp xxxxxxx
   Kas           Rp xxxxxxx
2.
Pengeluaran dari kas kecil (contoh pembelian materai, beban listrik).
Tidak dijurnal
B. materai     Rp xxxxxx
B. listri         Rp xxxxxx
3.
Pengisian kembali dana kas kecil.
B materai    Rp xxxx
B listrik      Rp xxxx
Kas kecil      Rp xxxxxxx
   Kas           Rp xxxxxxx
4.
Pengisian kembali dana kas kecil
Kas kecil     Rp xxxx
    Kas         Rp xxxx
Kas kecil      Rp xxxxxxx
   Kas           Rp xxxxxxx

Dalam metode fluktuasi, pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaannya dengan sistem imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Jadi, buku pengeluaran kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening-rekening buku besar.

Setiap pengeluaran harus disertai dengan bukti pengeluaran. Oleh karena itu, siapa pun yang menerima pembayaran dari uang kas kecil harus menandatangani bukti pengeluaran. Setiap bukti pengeluaran, atau disebut juga patty cash voucher, harus diberi nomor dan tanggal bukti pengeluaran.

Apabila dipandang perlu, setiap bukti pengeluaran tersebut akan dilampiri dengan bukti-bukti tambahan. Bukti tambahan tergantung pada penggunaan uang tersebut. Misalnya, kuitansi pembelian alat tulis dari took, kuitansi tanda terima sumbangan, dan lain sebagainya.

Oleh sekretaris, semua penerimaan dan pengeluaran tersebut dicatat dalam buku kas kecil. Pencatatan dalam buku kas kecil dengan sistem imprest pada prinsipnya sama dengan pencatatan dalam buku kas umum tabelaris. Di dalam buku kas kecil, semua penerimaan dicatat di sebelah kiri (debet) dan setiap pengeluaran dicatat di sebelah kanan (kredit). Pada bagian kredit, setiap pengeluaran dicatat dua kali, yaitu pada lajur jumlah dan pada lajur analisis.

Lajur analisis memuat rincian pengeluran berdasarkan pengelompokkan pos-pos yang telah ditentukan, misalnya pos alat-alat tulis, pos benda-benda pos, pos barang cetakan, pos jamuan tamu, dan sebagainya. Untuk mengantisipasi pengeluaran di luar pos yang telah ditentukan, perlu ditambahkan satu lajur dengan judul ongkos/biaya lain-lain.

Macam-macam pos pengeluaran yang terdapat pada lajur analisis pengeluaran tentu saja berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Akan tetapi yang pasti, secara berkala (akhir bulan) harus diadakan penutupan terhadap buku kas kecil tersebut.
           
            Contoh pengerjaan kas kecil

Pimpinan PT Sejahtera telah menetapkan kebijakan tentang pembentukan kas kecil dengan dana sebesar Rp 300.000,00. Pembukuan kas kecil menggunakan sistem imprest.

Pada bulan Mei 2012 terdapat transaksi sebagai berikut:
1 Mei menerima uang untuk kas                     Rp 300.000,00
5 Mei membeli prangko                                  Rp  20.000,00
9 Mei membeli kertas HVS                             Rp  50.000,00
15 Mei membeli materai                                  Rp  10.000,00
20 Mei membayar sumbangan bencana
     alam di Cilacap                                          Rp 100.000,00
22 Mei membeli snack untuk tamu                 Rp   15.000,00
26 Mei membeli kertas buram             Rp   15.000,00
30 Mei membayar Harian Kompas                 Rp   56.000,00
Oleh sekretaris semua penerimaan dan pengeluaran tersebut dicatat dalam buku kas kecil sebagai berikut.:
BUKU KAS KECIL
Bulan Mei 2012
Debet                                                                                                                                                     Kredit
Tgl
Uraian
Jumlah (Rp)
Tgl
Bukti No.
Uraian
Jumlah (Rp)
Benda Pos (Rp)
Alat Tulis (Rp)
Tamu (Rp)
Lain-Lain
1 Mei
Diterima
300.000
5 Mei
01
Prangko
20.000
20.000
-
-
-
9 Mei
02
Kertas HVS
50.000
-
50.000
-
-
15 Mei
03
Materi
18.000
18.000
-
-
-
20 Mei
04
Sumbangan
100.000
-
-
-
100.000
22 Mei
05
Snack
15.000
-
-
15.000
-
26 Mei
06
Kertas Buram
15.000
-
15.000
-
-
30 Mei
07
Harian Kompas
56.000
-
-
-
56.000



274.000
38.000
65.000
15.000
156.000








31 Mei

Saldo
26.000






300.000



300.000




Buku kas kecil untuk bulan Juni 2012 dibuka dengan membuka saldo awal sebagai berikut:

BUKU KAS KECIL
Bulan Juni 2012
Debet                                                                                                                                                     Kredit
Tgl
Uraian
Jumlah
(Rp)
Tgl
Bukti
No.
Uraian
Jumlah (Rp)
Benda Pos (Rp)
Alat Tulis (Rp)
Tamu (Rp)
Lain-Lain

1 Juni

1 Juni






Saldo
Awal
Diterima


     26.000
   274.000